Pages

Subscribe:

Sabtu, 30 April 2011

Jinten Hitam (Nigella sativa L) untuk Mengatasi Sesak Nafas dan Asma

1.      INDIKASI
Pasien menderita sesak nafas terutama saat cuaca dingin. Kemungkinan pasien menderita sesak nafas / asma karena alergi

2.      ASMA
Asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab. Yang paling sering karena factor atopi atau alergi. Asma merupakan salah satu manifestasi gangguan alergi. Keluhan alergi sering sangat misterius, sering berulang, berubah-ubah datang dan pergi tidak menentu. Kadang minggu ini sakit tenggorokan, minggu berikutnya sakit kepala, pekan depannya sesak selanjutrnya sulit makan hingga berminggu-minggu. Bagaimana keluhan yang berubah-ubah dan misterius itu terjadi. Ahli alergi modern berpendapat serangan alergi atas dasar target organ (organ sasaran). Reaksi alergi yang dapat menggganggu beberapa sistem dan organ tubuh anak dapat menyertai penderita asma. Organ tubuh atau sistem tubuh tertentu mengalami gangguan atau serangan lebih banyak dari organ yang lain. Mengapa berbeda, hingga saat ini masih belum banyak terungkap. Gejala tergantung dari organ atau sistem tubuh , bisa terpengaruh bisa melemah. Jika organ sasarannya paru bisa menimbulkan batuk atau asma, pada kulit terjadi eksim, pada hidung terjadi pilek. Tak terkecuali otakpun dapat terganggu oleh reaksi alergi. Apalagi organ terpeka pada manusia adalah otak, sehingga dapat mengganggu perilaku.


3.      TANAMAN JINTEN HITAM

a.          Klasifikasi Tanaman

Divisi           : Spermatophyt
Sub. Divisi   : Angiospermae
Kelas           : Dicotyledoneae                                                              
Ordo            : Ranunculales
Familia         :  Ranunculaceae
Genus           :  Nigella
Spesies          :  Nigella sativa L.
(Steenis, dkk, 1975 ).

Morfologi biji jinten hitam seperti terlihat pada gambar adalah sebagai berikut: biji hitam, jorong bersudut tiga tak beraturan dan sedikit berbentuk kerucut, panjang 3 mm, berkelenjar.

b.         Kandungan kimia
Minyak atsiri 1,5% (terdiri dari 40 – 60% karven, d-limonen, simen, dan terpen-terpen lain), glukosida saponin, glukosida beracun melantin, zat pahit nigelin, nigelon dan timokinon (Anonim, 1979). Selain itu kandungan dari biji jinten hitam antara lain oleat (omega 9), linoleat (omega 6), linolenat (omega 3), fitosterol, alkaloid (nigellein dan nigellamin-n-oksida), protein, asam-asam amino (Ahsan, 2007), polisakarida, zat besi, karoten, dan kalsium (Susilo, 2006).
Sedangkan berdasarkan jurnal “The medicinal potential of black seed (Nigella sativa) and its components” biji jinten hitam mengandung asam amino, protein, karbohidrat, minyak menguap maupun tidak menguap (Khan, 1999). Kandungan lainnya yaitu quinone dan kandungan yang terdapat dalam minyak atsiri antara lain thymol (TOH) (Aboutabl et al., 1986), thymoquinone (TQ), dithymoquinone yang dikenal sebagai nigellone. Beberapa mono-terpenes seperti p-cymene dan a-pinene, TQ2 and THQ. alkaloids seperti nigellidine, nigellimine dan nigellicine (ur-Rahman et al., 1985), saponins dan crude fiber, mineral seperti kalsium, besi, natrium dan kalium. Dengan TLC, minyak biji jinten hitam mengandung TQ and the terpenoid components carvacrol, t-anethole and 4-terpineol (Burits dan Bucar, 2000).

c.          Khasiat tanaman
Baru-baru ini diketahui bahwa khasiat biji jinten hitam dapat sebagai antitumor, antimikroba, antihipertensi, anti diabetes dan hepatotoksik. Selain itu juga sebagai stimulan, emenagoga, galaktosa dan diaforetika (Anonim, 1979).  Menurut pengalaman para konsumen yang secara rutin mengkonsumsi biji jinten hitam ditemukan khasiatnya antara lain mengobati darah tinggi, darah rendah, diabetes, paru-paru, sakit dada yang kronis, kanker dan tumor, menyegarkan tubuh yang lesu, mandul, keputihan, menstabilkan hormon endrokin yang menguatkan syahwat, berbagai penyakit kulit gastrik, melancarkan pencernaan, mengatasi stress, sulit tidur (insomnia), menurunkan kolesterol, stroke, lumpuh sebelah, luka di hati, pencegahan dan kemoterapi kanker dan tumor, TBC, asam urat, batuk, menyegarkan dan menetralisir halusinasi pengaruh obat-obatan, menghancurkan lemak yang berlebihan, menghaluskan dan mengencangkan kulit, baik untuk wanita setelah melahirkan maupun mencegah infeksi sebelum dan sesudah operasi, mengencangkan otot-otot yang lentur dari dalam, pra menopause, jantung, bengkak-bengkak, mencegah perdarahan, sakit menjelang dan waktu haid, pegal-pegal, neurosis (sakit jiwa ringan), anemia, epilepsi dan bawasir (Anonim, 2007).
Minyak jinten hitam menurunkan kadar gula. Ekstrak-ekstrak jinten hitam membantu merangsang tulang sumsum dan sel-sel kekebalan, dan selanjutnya produksi interferon menghasilkan sel-sel normal terhadap efek-efek virus sel yang merusak, menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi yang menghasilkan sel-T (Anonim, 2007).
Secara umum biji jinten hitam digunakan untuk pengobatan yang berkaitan dengan pernapasan, perut, gangguan usus, ginjal dan fungsi lever, sirkulasi dan mendukung sistem kekebalan dan untuk meningkatkan kesehatan pada umumnya. Secara khusus dapat digunakan untuk eksema, sariasis (semacam penyakit kulit kronis), encok, radang dan pemijatan kulit kepala (Anonim, 2007).

d.    Bagian yang digunakan
Biji berwarna hitam tetapi setelah dipres minyaknya berwarna kuning kecoklatan. Biji agak keras, jorong bersudut tiga tak beraturan dan sedikit berbentuk kerucut, panjang 3 mm, berkelenjar.

e.     Pemanenan Tanaman
Biji jinten hitam dipanen dari tanaman yang sudah mengering tetapi belum kering benar, umur tanaman 110 sampai 115 hari, tanaman berwarna coklat kekuningan. Cara panen dicabut atau dipotong pada batangnya, dipanen pada pagi hari sebelum matahari terbit,agar minyak atsiri dalam biji jinten hitam tidak menguap. Dapat digunakan alat perontok untuk memisahkan biji dari tanaman, kemudian dibersihkan dengan blower agar kotoran terpisah dari biji. Biji dikeringkan, disimpan atau bisa langsung digunakan

4.      ZAT BERKHASIAT
Zat aktif yang berkhasiat untuk mengatasi sesak nafas karena alergi dan asma karena alergi adalah thymoquinone dan dithymoquinone. Berikut adalah struktur kimia dari senyawa thymoquinone dan dithymoquinone:

       
Thymoquinone    


Dithymoquinone

Sifat fisika kimia dari senyawa thymoquinone dan dithymoquinone :
·      Timoquinon dan ditimoquinon (senyawa terpenoid/m.atsiri) memiliki sifat mudah menguap, mudah teroksidasi, titik lebur rendah, berupa cairan tak berwarna, tidak larut dalam air, dapat berbau aromatik, memiliki titik didih 140 – 180 °C.
·      Sifat kimia timoquinon dan ditimoquinon tidak larut dalam air,  larut dalam eter, etanol 90%, n-heksana.

5.      MEKANISME KERJA
Kristal thymoquinone, dithymoquinone, nigellon dapat menghambat protein kinase C sbg pemicu pelepasan histamin, leukotrien, dan memiliki efek relaksan

6.      DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN
Berdasarkan skenario di atas ibu pasien mendapat informasi dari internet bahwa jinten dapat mengurangi sesak nafas bagi anak-anak maupun orang dewasa. Berdasarkan penelitian klinik“The  Immunomodulatory  Effects  of Nigella  sativa  Oil in  Protein Malnourished Mice” dosis minyak biji jinten hitam terhadap manusia untuk mengatasi sesak nafas dan asmakarena alergi adalah 40 sampai 80 mg/kgBB perhari secara peroral dengan kandungan zat aktifthymoquinone, dithymoquinone, nigellon.

7.      EFEK SAMPING
Pada penderita hipoglikemia (gula darah rendah) dapat menyebabkan terjadinya pusing dan rasa lemas.

8.      KONTRA INDIKASI
Berdasarkan jurnal “The medicinal potential of black seed (Nigella sativa) and its components” minyak biji jinten hitam dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa dalam darah secara signifikan maka minyak biji jinten hitam ini sebaiknya tidak diberikan pada penderita yang hipoglikemik.

9.        KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan pustaka yang ada dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1)        Berdasarkan penelitian klinik “The  Immunomodulatory  Effects  of Nigella  sativa  Oil in  Protein Malnourished Mice” dosis minyak biji jinten hitam terhadap manusia untuk mengatasi sesak nafas dan asma karena alergi adalah 40 sampai 80 mg/kgBB perhari secara peroral dengan kandungan zat aktif thymoquinone, dithymoquinone, nigellon.
2)        Kristal thymoquinone, dithymoquinone, nigellon dapat menghambat protein kinase C sbg pemicu pelepasan histamin, leukotrien, dan memiliki efek relaksan

Nb : Semoga bermanfaat

Jumat, 29 April 2011

Manfaat Isoflavon pada Kedelai (Glycine max L. Merrill)

a. Klasifikasi Tanaman

Kingdom       : Plantae
Divisi             : Spermatophyta
Sub divisi       : Angiospermae
Kelas          : Dicotyledonnae
Ordo             : Leguminales
Famili            : Leguminoceae
Marga           : Glycine
Spesies      : Glycine max L. Merrill

Indonesia merupakan negara kaya akan bahan alam yang memiliki potensi yang sebagai agen kemopreventif atau antikanker, salah satunya adalah kedelai. Meski bukan tanaman asli Indonesia kedelai telah banyak dibudidayakan di Indonesia dan produk hasil olahan kedelai telah banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia
Kedelai mengandung isoflavon. Isoflavon yang termasuk senyawa fitoestrogen dalam kedelai berfungsi sebagai regulator signal transduksi menghambat enzim 5-alfa reduktase, menaikkan Sex Hormone Binding Globulin (SHBG), mengurangi tirosin yang bekerja spesifik terhadap aktivitas protein kinase, dan mengurangi aktivitas P450 aromatase. Isoflavon utama yang terkandung dalam kedelai adalah genistein. Genistein yang diperoleh dari pemurnian kedelai merupakan isoflavon yang telah banyak menuai perhatian sehubungan dengan aktivitasnya sebagai antiproliferatif, efek estrogenik, dan efek antiestrogenik (Molteni, 1995). Bahkan sebuah studi mengenai efek genistein secara in vivo dan in vitro melaporkan bahwa 74 % proliferasi pada kanker prostat dan kanker payudara berkurang secara signifikan (Hempstock, 1999). Mekanisme kerja dari genistein yang menginduksi apoptosis sel dan menghambat proliferasi sel sehingga mengindikasikan genistein sebagai agen kemopreventif.
Berdasarkan bukti-bukti ilmiah tersebut disimpulkan bahwa kedelai memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai alternatif pengobatan penyakit kanker. Selain itu diperlukan strategi-strategi mengoptimalkan perkembangan dan budidaya kedelai di Indonesia mengingat potensinya sebagai agen kemopreventif.
Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai jumlah isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana mereka diproses. Makanan dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 – 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon. Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah.

b. Kandungan kimia
Kedelai mengandung protein, zat besi,kalsium, vitamin A, B, B1 , B2, yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis kacang lainnya, juga B12 yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Kandungan lesitin pada kedelai, yang mengandung lemak tak jenuh linoleat, oleat dan arakhidonat yang berfungsi sebagai lipotropikum yaitu zat yang mencegah penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh sedangkan kandungan serat kedelai yang sangat tinggi dapat membantu merangsang metabolisme dan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Zat lain yang terkandung dalam kedelai adalah genistein, daidzein, dan glycitein yang termasuk isoflavon yaitu senyawa fitoestrogen yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker atau tumor (Thomas, 1992).
Genistein adalah fitoestrogen yaitu bahan kimia yang mirip estrogen pada tumbuhan yang berfungsi sebagai prekursor pada metabolisme manusia. Fitoestrogen ini secara alami menjadi bahan kimia yang dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen (Leclerg et al., 1999).
Menurut Hughes et al., (1998), ada tiga kandungan kimia utama tumbuhan kedelai yang memiliki sifat dan fungsi seperti estrogen di dalam tubuh, yaitu lignin (enterolakton dan enterodiol), isoflavon (genistein, daidzein, biochanin A, dan glycitein), dan coumestan. Dua zat utama fitoestrogen yang ditemukan pada makanan manusia adalah lignan (enterodiol dan enterolakton) dan isoflavon (daidzein, genistein, dan glycitein).
                        Isoflavon merupakan bagian dari flavonoid yang banyak ditemukan di dalam kedelai. Kandungan utama isoflavon di kedelai adalah genistein dan daidzein walaupun sebenarnya ada banyak kandungan isoflavon lain seperti glycitein dan biochanin A. Kedelai mengandung lebih banyak genistein daripada daidzein walaupun rasio ini bervariasi dalam produk kedelai yang berbeda. Isoflavon yang merupakan bagian dari fitoestrogen ini memiliki fungsi penting dalam mekanisme pertahanan diri tumbuhan (Hughes et al., 1998)



Gambar Macam – macam struktur isoflavon dalam kedelai (Wu, 1999)

c. Manfaat Isoflavon

1.      Isoflavon dapat menurunkan kolesterol
Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa protein kedelai akan menurunkan kolesterol darah dan resiko penyakit kronis. Karena mengandung isoflavon yang terdiri atas genistein, daidzein dan glicitein, protein kedelai dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular dengan cara mempengaruhi profil lemak darah. Khususnya  protein kedelai menyebabkan penurunan yang nyata dalam kolesterol total. Dalam hal ini LDH dan trisliserida akan menurun serta meningkatkan kolesterol HDL.
Protein kedelai menurunkan penyerapan kolesterol dan asam empedu pada usus halus. Hal ini mengakibatkan hati lebih banyak merubah kolesterol dalam tubuh menjadi empedu, yang akibatnya dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL, sehingga mengakibatkan peningkatan dalam laju penurunan kadar kolesterol.
Di samping itu terdapat beberapa sebab lain yang menerangkan peranan protein kedelai dalam menurunkan kolesterol. Misalnya, protein kedelai kaya akan asam amino glisin dan orginin yang mempunyai kecenderungan dapat menurunkan asam insulin darah yang diikuti dengan penurunan sintesa kolesterol.

2.      Isoflavon untuk mencegah osteoporosis
Konsumsi kedelai, dapat membantu mencegah osteoporosis. Dimana protein kedelai berperan penting dalam pengendalian jumlah kalsium pada tulang. Hal yang menyebabkan adanya hubungan antara protein kedelai dan kalsium adalah kandungan asam amino bersulfur yang rendah pada kedelai. Asam amino bersulfur dapat menghambat reabsorpsi kalsium oleh ginjal, sehingga menyebabkan lebih banyak kehilangan kalsium dalam urine.
3.      Isoflavon sebagai pengganti esterogen pada pasca menopause
Isoflavon yang terdapat dalam kedelai, terbukti dapat meniru peranan dari hormon wanita yaitu estrogen. Estrogen berikatan dengan reseptor estrogen sebagai bagian dari aktivitas hormonal, menyebabkan serangkaian reaksi yang menguntungkan tubuh. Pada saat kadar hormon estrogen menurun, akan terdapat banyak kelebihan reseptor estrogen yang tidak terikat, walaupun afinitasnya tidak sebesar estrogen, isoflavon yang merupakan phitoestrogen dapat juga berikatan dengan reseptor tersebut. Jika tubuh mengkonsumsi isoflavon, misalnya dengan mengkonsumsi produk-produk kedelai, maka akan tejadi pengaruh pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen yang menghasilkan efek menguntungkan, sehingga mengurangi simptom menopause.

4.      Isoflavon sebagai antikanker
Kanker dicirikan dengan pertumbuhan sel secara abnormal yang menyebar dan menghancurkan organ-organ lain dan jaringan tubuh. Kanker dikelompokkan sesuai dengan jaringan yang terkena, misalnya kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, kanker lambung dan kanker kolon. Penyebab sebenarnya dari kanker belum diketahui dengan pasti. Faktor resiko terserang kanker diantaranya adalah makanan sehari-hari, merokok, konsumsi alkohol, tingkah laku reproduksi, infeksi dan faktor-faktor geografis termasuk sinar matahari dan lamanya terpapar bahan-bahan karsinogenik (produk-produk pembakaran fosil, limbah radioaktif, debu, asap, residu pestisida dan bahan tambahan pangan), pengaruh bahan-bahan mutagen dan karsinogen tersebut dapat menyebabkan kerusakan DNA dilanjutkan dengan proses mutagenesis dan karsinogenesis.
Terdapat beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker. Senyawa tersebut antara lain : inhibitor protease, phitat, saponin, phitosterol, asam lemak omega-3 dan isoflavon.
Diantara anti kanker tersebut, perhatian terbesar ditunjukan terhadap isoflavon. Isoflavon saat ini banyak diteliti karena potensinya dalam mencegah dan mengatasi terhadap banyak gangguan kesehatan lainnya. Mekanisme yang banyak diketahui sebagai anti kanker dari isoflavon adalah aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi kekebalan sel.

Nb : Semoga Bermanfaat

Kamis, 28 April 2011

ANGINA PEKTORIS

Definisi
Angina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan jantung akan oksigen. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang atau daerah abdomen.

Klasifikasi Angina Pektoris


PATOFISIOLOGI



ETIOLOGI
Penyebab dari angina pektoris antara lain:
         Ateriosklerosis
         Spasme arteri koroner
         Anemia berat
         Arthritis
         Aorta Insufisiensi

GEJALA
Angina pectoris dapat dikenali dengan tanda- tanda:
1.      Kualitas nyeri dada yang khas, yaitu perasaan dada tertekan, merasa terbakar atau susah bernafas.
2.      Lokasi nyeri yaitu retrosternal yang menjalar ke leher, rahang atau mastoid dan turun ke lengan kiri.
3.      Faktor pemicu seperti sedang emosi, bekerja, sesudah makan atau dalam udara dingin.
4.      Rasa ketarik- tarik pada kerongkongan


FAKTOR RESIKO



Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :
      Emosi
      Stress
      Kerja fisik terlalu berat
      Hawa terlalu panas dan lembab
      Terlalu kenyang
      Banyak merokok

Tujuan Terapi:
  1. Mengurangi nyeri dada.
  2. Mengurangi atau mencegah dampak psikososial.
  3. Meminimalisasi efek samping.
  4. Mencegah komplikasi.
  5. Menghindari faktor resiko.
  6. Meningkatkan kualitas hidup dan mencegah kematian.
  7. Mencegah kerusakan yang irreversibel.


Algoritma Pengobatan Angina Pektoris


Standar terapi angina pektoris
Ada 3 kelompok obat antiangina yang utama, yaitu:

1.      Nitrat Organik
Mekanisme :
            Nitrat organic dimetabolisme menjadi nitrit (NO2), kemudian di otot polos diubah menjadi NO reaktif à mengaktiifasi gualinat siklase à Peningkatan konsentrasi cGMP ( guanosin monofosfat siklik ) à Defosforilasi myosin àrelaksasi otot polos
Ex : Nitroglicerin, ISDN

2.      Beta-Bloker (Digunakan untuk profilaksi angina)
Mekanisme Kerja:
Menghambat reseptor beta sehingga menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard, sehingga kebutuhan miokard berkurang.
Ex : etanolol, propanolol, labetolol

3.      Ca-Antagonis
Mekanisme kerja :

Menghambat masuknya ion Ca ekstraseluler pada membran sel jantung dan otot polos
 Menimbulkan efek langsung inotropik dan kronotropik negative dan memperlambat konduksi AV
Vasodilatasi
Ex : nifedipin, amlodipin

Monitoring
         Monitoring pemeriksaan fisik ( seperti tekanan darah, dll).
         Monitoring pemeriksaan data laboratorium (seperti kadar kolesterol, dll).
         Monitoring perubahan gaya hidup.
         Monitoring dosis, efek terapi, dan efek samping obat (ESO).
         Monitoring kepatuhan pasien.
         Mencatat data-data pasien.

Peptic Ulcer Disease / Ulkus Peptikum (PUD)





*      Ulkus peptikum merupakan keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai di bawah epitel
*      kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai kebawah epitel disebut sebagai erosi.

ETIOLOGI
Kebanyakan peptic ulcer muncul di wilayah yang terdapat banyak asam dan pepsin dimana H pylori, NSAID, atau faktor lain mengganggu pertahanan normal dan mekanisme penyembuhan dari mukosa








FAKTOR LAIN :
Ò  Usia
Ò  Merokok
Ò  Alkohol dan minuman bersoda
Ò  Stress
Ò  Pola makan yang salah (life style) 

 PATOFISIOLOGI
*      Ulkus peptik terjadi karena ketidksimbangan antara faktor aggresif dan mekanisme pertahanan mukosa lambung ( faktor defensif)
*      Faktor agresif meliputi:
1. Faktor internal: asam lambung dan enzim pepsin.          
2. Faktor eksternal: bahan iritan dari luar, infeksi bakteri   H. Pylori.
*      Faktor defensif, meliputi:
1. Lapisan mukosa yang utuh
2. regenerasi mukosa yang baik
3. lapisan mukus yang melapisi lambung.
4. sekresi bikarbonat oleh sel-sel lambung
5. aliran darah mukosa yang adekuat
6. prostaglandin


Terjadinya suatu peradangan diduga
disebabkan oleh:
1. meningkatnya faktor agresif
2. menurunnya faktor defensif
3. gabungan kedua faktor diatas yang terjadi bersamaan

Tiga karakteristik umum dari peptic ulcer




 MANIFESTASI KLINIK
Ò  Gejala :
    1. Nyeri ulu hati
         - seperti terbakar atau ditusuk- tusuk
         - muncul 2 – 3 jam setelah makan
         - membaik dengan pemberian antacid
         - terbangun di malam hari karena nyeri
         - nyeri dapat menyebar hingga ke punggung
         - nyeri pada waktu perut kosong                  
2. Mual – muntah
3. perasaan kembung
4. Tidak nafsu makan
5. Rasa terbakar pada dada
6. Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi

Ò  Tanda :
     1. BAB berwarna hitam kecoklatan
     2. Berat badan turun
PENATALAKSANAAN
v  Tujuan penatalaksanaan
*    Menyembuhkan ulkus
*    Menghilangkan/meringankan rasa nyeri
*    Mencegah kekambuhan
v  Prinsip pengobatan
*       Menghilangkan/ mengurangi faktor agresif
*       Meningkatkan faktor defensif
*       Kombinasi keduanya

Pengobatan non farmakologi :
*      Merubah life style
*       Berhenti merokok
*       Kurangi konsumsi alkohol dan minuman bersoda
*       Kendalikan stress dan pikiran
*       Istirahat
*       Mengurangi penggunaan NSAID
*       Segera konsultasi pada dokter jika gejala-gejala  masih ringan , dan jangan bereksperimen dengan pengobatan yang tidak memiliki dasar medis .
Standar PUD karena H. Pylori
Ø  Triple terapi :
*      PPI + Klaritromisin 500 mg 2x sehari + Amoksisillin 1 g 2 x sehari
*      PPI + Klaritromisin 500 mg 2 x sehari + metronidazol 500 mg sehari
Ø  Quadruple terapi :
*      PPI + Bismuth subsalisilat 525 mg 4 x sehari + metronidazol 250 – 500 mg 4 x sehari + tetrasiklin 500 mg  4 x sehari

Nb : semoga bermanfaat